Harga Konsumen Inti di Tokyo Naik 4,3 Persen, Tertinggi Sejak 1981
NIYUSU.ID - Harga konsumen
inti di Tokyo naik 4,3 persen dari tahun sebelumnya pada Januari, kenaikan ini
merupakan yang tertinggi selama hampir 42 tahun. Kenaikan harga makanan, energi
dan barang-barang lainnya yang meluas memberikan tekanan bagi rumah tangga.
Indeks harga
konsumen inti untuk ibukota Jepang itu tetap di atas target inflasi 2 persen
dari Bank of Japan (Bank of Japan) untuk bulan kedelapan berturut-turut dan
menambah tekanan pada bank sentral untuk mengetatkan kebijakan moneter. Laju
kenaikan tersebut dipercepat dari bulan lalu ketika tingkat inflasi mencapai
3,9 persen.
Dikutip dari Kyodo News, harga Konsumen Inti Tokyo dilihat
sebagai indikator dari apa yang diharapkan secara nasional, naik selama 17
bulan berturut-turut dan menandai yang tertinggi sejak kenaikan 4,3 persen pada
Mei 1981.
Salah satu
faktornya adalah semakin banyak perusahaan yang membebankan biaya energi dan
bahan mentah yang lebih tinggi, yang berasal dari perang Rusia di Ukraina dan
depresiasi yen, kepada konsumen dalam beberapa bulan terakhir.
Pada bulan
pelaporan, harga makanan selain yang mudah rusak dan biaya energi masing-masing
naik 7,4 persen dan 26,0 persen dari tahun sebelumnya. Gas kota melonjak 39,7
persen dan listrik naik 24,6 persen.
Kenaikan keseluruhan
dalam IHK inti terjadi meskipun harga akomodasi lebih rendah yang turun 2,8
persen di tengah program subsidi pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan
sektor pariwisata.
Pada pertemuan
kebijakan moneter terbaru pada pertengahan Januari, BOJ membiarkan kebijakan
suku bunga sangat rendah tidak berubah, sebulan setelah keputusan mengejutkan
untuk menaikkan batas atas imbal hasil 10 tahun menjadi 0,5 persen dari 0,25
persen, sebuah langkah yang dianggap sebagai suku bunga efektif. kenaikan.
Dikatakan tarif sangat rendah masih diperlukan untuk mendorong perusahaan menaikkan upah dan memacu permintaan yang lebih kuat untuk mendukung kenaikan harga.
Tidak ada komentar: